8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Umat ​​Islam sebentar lagi akan merayakan awal Ramadhan 1444 Hijriyah. Ramadhan 1444 Hijriyah diperkirakan akan jatuh tahun ini pada 22-23 Maret 2023. Warga Indonesia dari berbagai daerah kerap menjalankan kegiatan menyambut Ramadhan untuk merayakan awal bulan yang indah ini sebelum memulai bulan puasa.

Makna Ramadhan

Bagi umat Islam, Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Untuk itu, umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, selalu menyambut awal Ramadhan dengan penuh semangat. Seorang Muslim dapat melakukan berbagai macam ritual selama bulan Ramadhan. Seorang muslim yang tidak memperbanyak amalan Ramadhan niscaya akan sangat menderita.

Di bulan Ramadhan, beberapa kebiasaan diberikan keistimewaan khusus. Selanjutnya, setiap amalan yang dilakukan selama bulan puasa membawa berkah dan pahala yang dilipatgandakan dengan manfaat yang diterima pada hari-hari lainnya.

Bagi umat Islam, awal Ramadhan memiliki makna yang mendalam. Namun, sebagian umat Islam tidak menyadari pentingnya bulan Ramadhan ini. Akibatnya, memahami apa arti Ramadhan bagi umat Islam sangat penting untuk pemahaman yang lebih dalam tentang agama.

Baca Juga : 6 Cara Memaksimalkan Ibadah di Bulan Ramadhan 

8 Ragam Kegiatan Menyambut Ramadhan di Indonesia

Intip beberapa kegiatan tradisional guna menyambut bulan suci bagi umat Muslim di Indonesia.

  1. Nyorog, Jawa Barat

nyorog jawa barat

Adat yang dikenal dengan nama nyorog digunakan oleh masyarakat Betawi di provinsi Jawa Barat untuk menandai awal Ramadhan. Dengan mengirimkan bingkisan sembako ke kerabat dan keluarga jauh, Nyorog berhasil. 

Permen atau bahan makanan termasuk gula, susu, kopi, sirup, beras, ikan dan daging diantarkan dalam paket makanan. Mereka juga sesekali menyajikan hidangan khas Betawi dalam keranjang, seperti sayur gabus pucung. Adat ini berawal dari cara hidup masyarakat Betawi, ketika mereka terikat oleh hutan dan kebun dan terpaksa hidup terpisah.

  1. Meugang asal Aceh

meugang

Masyarakat Aceh memiliki kegiatan menyambut Ramadhan yang dikenal dengan nama meugang. Mereka akan membeli daging, memasaknya, dan memakannya bersama keluarga sebelum Ramadhan. Dagingnya diolah sesuai dengan program masakan daerah yang meliputi masakan seperti gulai merah, gulai dan keueung asam. Mereka juga sering menyampaikan undangan kepada fakir miskin, anak yatim, dan tetangga dekat.

  1. Malamang dari Padang

lamang, lamang padang, 8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Warga Kecamatan Pauh di Kota Padang, Sumatera Barat ikut dalam ritual Malamang. Kebiasaan ini diamati satu minggu dan satu hari sebelum Ramadhan. Kegiatan menyambut Ramadhan ini dilaksanakan dengan menyiapkan hidangan lamang tradisional Minang dengan ketan, penduduk setempat melanjutkan warisan ini. Untuk membuat lamang, ketan ditaruh di dalam bambu panjang lalu dibakar di atas alas daun pisang. Saat berbuka puasa, lamang biasanya disantap sebagai hidangan pembuka.

  1. Kuramasan, Jawa Barat

8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Masyarakat di Cianjur, desa adat Miduana di Jawa Barat, mempraktikkan budaya kuramasan. Markasnya berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat di sepanjang Sungai Cipandak. Sehari sebelum Ramadan, mereka tiba di Sungai Cipandak dari subuh hingga siang hari. Kemudian, penduduk setempat akan mandi sendiri atau beramai-ramai di Sungai Cipandak. 

Tokoh adat setempat memimpin warga dalam doa dan persembahan sebelum prosesi mandi massal dimulai. Kemudian mereka memasuki Sungai Cipandak tanpa harus melepas pakaian. Warga bergotong royong membersihkan sampah di Kali Cipandak dengan mengikuti adat mandi massal. Usai perayaan, semua orang makan bersama atau bersama walikota di sepanjang sungai.

Baca Juga : 5 Keunikan Desa Penglipuran Disorot Jadi Desa Wisata Bali

  1. Perang Ketupat di Bangka Belitung

8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Kegiatan menyambut Ramadhan berikutnya ini berasal dari Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung dan wilayah Tempilang yang mempraktikkan kebiasaan perang intan. Pinggiran Pantai Pasir Kuning adalah tempat berlangsungnya perayaan budaya ini. Perang berlian adalah salah satu dari beberapa kebiasaan yang tersebar luas. Adat ini berupa doa leluhur. 

Semua pengunjung diberi makan di rumah warga. Rombongan peserta perang ketupat dipimpin oleh “dukun” daerah dan diorganisasikan ke dalam berbagai kelompok. Mengumpulkan ketupat, melantunkan mantra, dan meluncurkan kapal mainan yang penuh dengan hadiah ke lautan adalah langkah awal dalam pawai perang ketupat. Sebuah tradisi menahan bala dan tindakan memohon kepada Allah SWT, pawai tersebut dianggap menjauhkan makhluk yang merambah dari kehidupan manusia.

  1. Arwah Jamak, Demak

arwah jamak di demak. 8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Sejak zaman Sunan Kalijaga, masyarakat Demak, Jawa Tengah mengamalkan arwah majemuk. Membaca doa untuk leluhur, orang tua, dan saudara yang telah meninggal adalah bagaimana roh jamak dilakukan. Pada malam-malam Ramadhan yang aneh, warga mengulangi doa mereka dengan suara keras sebelum memulai puasa dan selama sepuluh hari terakhir. Juga, penduduk setempat yang ingin berdoa dalam kelompok biasanya menyumbangkan uang sedekah untuk setiap nama roh yang didoakan. Anak yatim akan didukung menggunakan uang yang terkumpul.

  1. Munggahan, Jawa Barat

munggahan . 8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Jawa Barat adalah tempat kegiatan menyambut Ramadhan Munggahan dipraktikkan. Kebiasaan ini biasanya dilakukan satu atau dua minggu sebelum Ramadhan. Penduduk setempat akan berkumpul dengan keluarga, teman, dan tetangga untuk makan bersama dan mengungkapkan penyesalan mereka. Mereka juga akan memanjatkan doa agar puasa berjalan lancar.

  1. Papajar dari Cianjur Papajar

papajar, 8 Kegiatan Menyambut Ramadhan, Tradisional dan Unik Banget!

Tradisi papajar adalah kebiasaan makan sahur yang sudah ada sejak Cianjur, Jawa Barat. Kebiasaan ini biasanya diikuti seminggu sebelum Ramadhan. Penduduk desa berkumpul untuk makan nasi liwet sebagai bagian dari ritual ini. Selain itu, warga Cianjur makan malam bersama di sebuah objek wisata. Karena itu, tempat wisata di Cianjur dibanjiri orang jelang Ramadhan. Warga Cianjur akan ramai berceramah sambil mengunjungi destinasi wisata bersama keluarga.

Nah, itu dia 8 kegiatan menyambut Ramadhan yang unik-unik dari berbagai daerah. Terlepas dari kegiatan tersebut, Indonesia memiliki beragam tradisi untuk menandai awal Ramadhan. Persiapan Ramadhan yang berbeda juga dilakukan di tempat yang berbeda dengan cara yang khas.