Coban Rondo, Surga Dunia Air Terjun Di Malang Dengan Kisah Tragis

Keindahan alam tidak pernah berhenti memukau, salah satunya wisata air terjun di Malang, yaitu Air Terjun Coban Rondo. Tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi terdapat juga cerita, mitos, atau legenda di balik tempat tersebut.

Tempat wisata ini terletak kurang lebih 31 kilometer dari pusat kota dan berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Coban Rondo yang berjarak sekitar 84 meter dan dikelilingi oleh lingkungan yang asri menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi.

Mata air di kaki Gunung Kawi, dekat Coban Rondo, adalah sumber air yang mengalir. Dinginnya cipratan air yang jatuh dari atas akan dirasakan oleh para tamu air terjun. Air terjun ini juga dikelilingi oleh bebatuan hijau dan pohon pinus, yang menambah keindahan dan keajaibannya.

Jangan khawatir, Anda tidak hanya bisa menikmati air terjunnya saja. Atraksi termasuk taman kelinci, sepeda , taman bermain anak-anak, flying fox, taman labirin, wisata berkuda, taman bermain, serta paint ball. 

Baca Juga : 10 Wisata Bandung Yang Bagus Untuk Edukasi Anak 

Legenda Air Terjun Coban Rondo

Coban Rondo dalam bahasa Jawa. Secara harfiah diterjemahkan ke Air Terjun Janda dalam bahasa Indonesia. Tentu nama yang diberikan untuk objek wisata ini tidak dipilih sembarangan karena sesuai dengan legenda setempat Diduga tempat ini tercetus karena cerita pasangan Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo harus berakhir.

Ketika Dewi Anjarwati dan suaminya telah menikah selama 36 hari, dia meminta suaminya untuk mengunjungi orang tua Dewi di Gunung Kawi. menurut kepercayaan setempat, pengantin yang belum menikah selama 40  hari tidak boleh bepergian jauh. 

Dewi dan suaminya tidak peduli dengan larangan orang tua mereka. Rombongan Raden Baron Kusuma dicegat oleh sekelompok Joko Lelono dalam perjalanan ke rumah orang tua Dewi Anjarwati.

Joko Lelono menghentikan perjalan mereka karena mengagumi kecantikan Dewi Anjarwati. Dia juga menuntut agar sang istri diberikan kepada Joko Lelono. Raden Baron Kusumo tentu saja menolak keras permintaan itu.

Menyusul penolakan itu, konflik tiga hari tiga malam pun terjadi. Raden Baron Kusumo meminta anak buahnya untuk menyingkirkan Dewi Anjarwati dan menyembunyikannya di bawah air terjun. Raden Baron Kusumo harus mati dalam peperangan dengan hati yang pedih setelah berjuang menyelamatkan istrinya. Dan sang dewi menjadi janda, atau rondo, pada saat itu. Masyarakat setempat menyebut air terjun tempat persembunyian Dewi Anjarwati sebagai Coban Rondo karena cerita tersebut. 

Baca Juga : 5 Tempat Wisata Bali yang Sudah Dibuka Kembali, Sangat Mempesona!

Harga Tiket Masuk Serta Waktu Operasional Wisata Air Terjun 

Air terjun ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:00 WIB bagi masyarakat yang ingin menikmati liburan di Coban Rondo. Biaya yang dikenakan berkisar Rp. 40 ribu untuk memasuki kawasan wisata di Malang ini. Taman labirin, latihan memanah, sepeda sudah termasuk dalam harga tiket tersebut.

Dikarenakan kondisi pandemi COVID-19, para pengunjung harus memastikan bahwa sudah melakukan vaksinasi lengkap dan mengakses aplikasi PeduliLindung untuk mengunjungi objek wisata ini. Apabila pengunjung tidak dapat mengakses sertifikasi vaksin melalui aplikasi, maka sertifikat bentuk fisik dapat diperlihatkan. 

Demikian penjelasan mengenai Coban Rondo, Surga Dunia Air Terjun Di Malang Dengan Kisah Tragis. Tertarik untuk mengunjungi wisata di Malang ini? Ajak sanak-saudara dan kerabat dekat Anda untuk menikmati keindahan alam ini. 

Originally posted 2022-03-01 11:28:52.